Refused adalah salah satu band hardcore punk paling berpengaruh dalam sejarah musik alternatif. Dibentuk pada tahun 1991 di Umeå, Swedia, band ini terkenal karena menggabungkan energi punk dengan eksperimen sonik yang inovatif dan lirik yang sarat dengan kritik sosial. Mereka dianggap sebagai pelopor dalam mendorong batasan genre hardcore punk, terutama melalui album mereka yang revolusioner, The Shape of Punk to Come.

Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah band Refused, gaya musik mereka, pesan lirik yang mereka usung, dan pengaruhnya pada dunia musik.


Awal Terbentuknya Refused

Refused dibentuk oleh Dennis Lyxzén (vokalis), David Sandström (drummer), Pär Hansson (gitaris), dan Magnus Björklund (bassis). Band ini muncul di tengah gelombang kebangkitan hardcore punk di Swedia, dengan membawa semangat pemberontakan dan etos DIY (Do It Yourself).

Band ini merilis demo pertama mereka, Refused, pada tahun 1992, yang diikuti dengan debut album This Just Might Be… the Truth (1994). Dalam karya awal ini, mereka menunjukkan pengaruh dari band-band hardcore klasik seperti Minor Threat dan Gorilla Biscuits, tetapi dengan gaya yang lebih agresif dan bersemangat.


Gaya Musik yang Unik

Refused dikenal karena eksperimen musik mereka yang melampaui batasan hardcore punk tradisional. Album The Shape of Punk to Come (1998) adalah contoh sempurna dari pendekatan inovatif ini.

  • Penggabungan Genre: Selain punk dan hardcore, Refused mengintegrasikan elemen jazz, elektronik, dan post-rock ke dalam musik mereka. Lagu seperti “New Noise” adalah contoh bagaimana mereka menciptakan perpaduan yang tidak biasa namun tetap intens.
  • Eksperimen Struktur Lagu: Band ini sering kali menghindari struktur lagu tradisional, menciptakan lagu-lagu dengan dinamika yang berlapis dan kompleks.
  • Energi yang Tidak Terkendali: Penampilan live Refused terkenal karena energi eksplosif mereka, mencerminkan semangat punk yang otentik.

Album dan Diskografi Refused

  1. This Just Might Be… the Truth (1994)
    • Album debut mereka, yang menampilkan lagu-lagu seperti “Pump the Brakes” dan “Strength.” Album ini sangat berakar pada gaya hardcore punk tradisional.
  2. Songs to Fan the Flames of Discontent (1996)
    • Album kedua ini menunjukkan evolusi band menuju suara yang lebih berat dan lebih kompleks. Lagu-lagu seperti “Rather Be Dead” dan “Coup d’État” menampilkan lirik politik yang tajam.
  3. The Shape of Punk to Come (1998)
    • Magnum opus Refused yang dianggap sebagai salah satu album hardcore punk terbaik sepanjang masa. Dengan lagu-lagu seperti “New Noise,” “Refused Are Fucking Dead,” dan “The Deadly Rhythm,” album ini merevolusi genre dengan inovasi musikal dan pesan politik yang kuat.
  4. Freedom (2015)
    • Setelah perpisahan mereka pada tahun 1998, Refused kembali dengan album ini. Freedom membawa energi baru, dengan lagu seperti “Elektra” dan “Francafrique,” yang menunjukkan bahwa mereka tetap relevan di dunia musik modern.
  5. War Music (2019)
    • Album ini kembali menampilkan sisi agresif Refused, dengan lagu seperti “Blood Red” dan “Rev 001” yang menyuarakan kemarahan mereka terhadap ketidakadilan sosial dan politik.

Pesan Lirik dan Ideologi

Refused tidak hanya dikenal karena musik mereka, tetapi juga karena pesan lirik mereka yang kuat. Mereka sering menyuarakan kritik terhadap kapitalisme, ketidakadilan sosial, dan budaya konsumerisme.

  • Lirik yang Politis: Lagu-lagu seperti “New Noise” dan “Rather Be Dead” adalah seruan melawan tatanan sosial yang mereka anggap korup.
  • Ideologi Anti-Kapitalisme: Refused adalah pendukung vokal gerakan anti-kapitalis, yang tercermin dalam hampir semua karya mereka.
  • Pengaruh Anarkisme: Pandangan mereka sering kali dipengaruhi oleh ideologi anarkis, dengan pesan tentang pembebasan individu dan kolektif.

Pembubaran dan Reuni

Pada tahun 1998, setelah merilis The Shape of Punk to Come, Refused membubarkan diri di tengah tur Amerika Serikat. Dalam pernyataan yang dikenal sebagai Refused Are Fucking Dead, mereka menyebutkan kekecewaan terhadap industri musik dan tekanan internal sebagai alasan utama pembubaran.

Namun, pada tahun 2012, Refused melakukan reuni yang sangat dinantikan oleh penggemar mereka. Mereka tampil di berbagai festival besar seperti Coachella dan Primavera Sound, menunjukkan bahwa musik mereka tetap relevan meski telah berpuluh tahun berlalu.


Pengaruh Refused pada Musik Hardcore dan Punk

Refused adalah salah satu band yang membawa perubahan besar dalam musik hardcore punk, menginspirasi generasi baru musisi dengan keberanian mereka untuk bereksperimen. Band-band seperti Enter Shikari, Letlive, dan The Dillinger Escape Plan mengakui pengaruh Refused dalam karya mereka.

The Shape of Punk to Come tidak hanya menjadi pilar di genre punk, tetapi juga dianggap sebagai mahakarya musik alternatif secara keseluruhan. Album ini menunjukkan bahwa punk bisa lebih dari sekadar tiga akor dan kemarahan; ia bisa menjadi seni yang kompleks dan transformatif.


Kesimpulan

Refused adalah band yang tidak hanya membentuk ulang hardcore punk, tetapi juga membawa pesan revolusioner yang relevan dengan isu-isu sosial dan politik. Dengan keberanian untuk melampaui batasan genre dan semangat untuk melawan ketidakadilan, Refused tetap menjadi ikon yang dihormati dalam dunia musik alternatif.

Bagi siapa pun yang mencari musik yang penuh semangat, energi, dan pesan mendalam, diskografi Refused adalah perjalanan yang tidak boleh dilewatkan. Seperti yang mereka nyatakan dalam lagu legendaris mereka, “Can I scream?!”—ya, Refused tetap menjadi suara pemberontakan yang menggema di seluruh dunia

Berikut adalah daftar album dan single dari band Refused, yang dikenal sebagai salah satu pionir hardcore punk dengan elemen eksperimental yang revolusioner:


Album Studio

  1. This Just Might Be… the Truth (1994)
    • Album debut mereka dengan akar hardcore punk tradisional.
    • Lagu unggulan: “Pump the Brakes,” “Strength.”
  2. Songs to Fan the Flames of Discontent (1996)
    • Album yang lebih berat dan lebih tajam secara lirik serta musikal.
    • Lagu unggulan: “Rather Be Dead,” “Coup d’État.”
  3. The Shape of Punk to Come: A Chimerical Bombination in 12 Bursts (1998)
    • Album legendaris mereka yang menggabungkan hardcore punk dengan elemen jazz, elektronik, dan post-rock.
    • Lagu unggulan: “New Noise,” “Refused Are Fucking Dead,” “The Deadly Rhythm.”
  4. Freedom (2015)
    • Album reuni setelah 17 tahun vakum, dengan energi baru dan tema yang tetap relevan.
    • Lagu unggulan: “Elektra,” “Francafrique,” “Servants of Death.”
  5. War Music (2019)
    • Album yang penuh dengan kemarahan dan semangat anti-kapitalis, dengan kembali ke akar punk mereka.
    • Lagu unggulan: “Blood Red,” “Rev 001,” “Economy of Death.”

Album Live dan Kompilasi

  1. The E.P. Compilation (1997)
    • Menggabungkan materi dari EP mereka sebelumnya.
  2. Live at Rock am Ring 2012 (2012)
    • Rekaman live dari salah satu konser reuni mereka.

EP dan Mini Album

  1. This Is the New Deal (1993)
    • Salah satu EP awal mereka yang menunjukkan potensi besar band ini.
  2. Everlasting (1994)
    • Berisi beberapa lagu yang memperlihatkan eksplorasi awal Refused dalam menggabungkan suara berat dan melodi.
  3. The Demo Compilation (1997)
    • Koleksi demo yang dirilis ulang untuk penggemar setia mereka.

Single Populer

  1. “New Noise” (1998)
    • Lagu paling ikonik dari album The Shape of Punk to Come, yang menjadi himne bagi generasi punk modern.
  2. “Rather Be Dead” (1996)
    • Single penuh energi yang menyerukan pembebasan individu dari tekanan sosial.
  3. “Elektra” (2015)
    • Single utama dari album Freedom, yang menandai kembalinya Refused dengan penuh gaya.
  4. “Francafrique” (2015)
    • Lagu yang menyentuh isu neokolonialisme dengan gaya provokatif.
  5. “Blood Red” (2019)
    • Single yang kembali menegaskan semangat perlawanan mereka, dirilis menjelang album War Music.
  6. “Rev 001” (2019)
    • Lagu dengan riff yang agresif dan lirik yang menggugah kesadaran sosial.

Lagu Lain yang Menonjol

  • “The Deadly Rhythm” (1998)
    Lagu yang menggabungkan groove dan kritik sosial dalam satu paket sempurna.
  • “Servants of Death” (2015)
    Lagu bertenaga tinggi dengan tema pemberontakan melawan sistem.
  • “Economy of Death” (2019)
    Kritik pedas terhadap dampak kapitalisme global.

Kesimpulan

Diskografi Refused menawarkan perpaduan sempurna antara energi hardcore punk yang mentah dengan inovasi musikal yang mendalam. Mereka tidak hanya menciptakan musik, tetapi juga membangun narasi sosial dan politik yang relevan. Lagu-lagu seperti “New Noise” dan album seperti The Shape of Punk to Come menjadi bukti pengaruh besar mereka dalam dunia musik alternatif. Jika Anda penggemar musik yang penuh semangat dan berpikiran kritis, Refused adalah band yang wajib Anda dengarkan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *