Saosin adalah band post-hardcore asal Newport Beach, California, yang terkenal karena suara khasnya yang melodius dan emosional, serta permainan gitar yang energik. Band ini mendapatkan perhatian besar di awal 2000-an dan menjadi salah satu band ikonik di genre post-hardcore. Berikut ini kita akan membahas sejarah terbentuknya Saosin, perubahan anggota, diskografi, hingga pengaruhnya di dunia musik.
1. Awal Terbentuknya Saosin dan Makna Nama Band
Saosin dibentuk pada tahun 2003 oleh gitaris Beau Burchell dan drummer Alex Rodriguez. Nama “Saosin” diambil dari frasa dalam bahasa Tionghoa yang berarti “berhati-hati” atau “jangan terlalu terikat.” Makna ini mencerminkan ide bahwa hubungan tidak selalu bertahan lama, dan orang tidak boleh terlalu terikat pada sesuatu yang dapat berubah.
Pada awalnya, Saosin merilis musik dengan vokalis Anthony Green, yang memiliki suara tinggi yang unik dan membawa daya tarik emosional pada musik mereka. Bersama Green, Saosin merekam EP pertama mereka, Translating the Name, yang dengan cepat menjadi populer di komunitas musik underground dan menarik banyak penggemar.
2. Era Anthony Green dan EP Translating the Name (2003)
Translating the Name adalah EP pertama Saosin, dirilis pada tahun 2003, dan menjadi titik awal popularitas band. Lagu-lagu seperti “Seven Years” dan “Lost Symphonies” memperkenalkan suara khas mereka dengan riff gitar yang cepat, melodi yang emosional, dan vokal tinggi dari Anthony Green. EP ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik Saosin dan menjadi inspirasi bagi banyak band post-hardcore lainnya.
Namun, tak lama setelah perilisan Translating the Name, Anthony Green memutuskan untuk keluar dari band karena alasan pribadi dan perbedaan visi kreatif. Ia kemudian membentuk band Circa Survive, yang juga mendapatkan kesuksesan besar di genre yang serupa.
3. Masuknya Cove Reber dan Album Debut Saosin (2006)
Setelah keluarnya Green, Saosin merekrut Cove Reber sebagai vokalis baru pada tahun 2004. Meskipun penggemar awal cukup skeptis terhadap pergantian vokalis ini, Reber mampu membawa warna yang berbeda dengan suaranya yang melodius dan emosional. Bersama Reber, Saosin merekam beberapa demo dan mulai membangun basis penggemar yang lebih besar.
Pada tahun 2006, Saosin merilis album debut mereka yang berjudul Saosin. Album ini mencakup beberapa lagu ikonik seperti “Voices,” “You’re Not Alone,” dan “It’s Far Better to Learn.” Album ini menerima respons positif dari penggemar dan kritikus, mengukuhkan posisi Saosin sebagai salah satu band penting di dunia post-hardcore dan screamo.
Lagu-lagu di album Saosin menunjukkan kualitas produksi yang lebih tinggi dibandingkan Translating the Name dan menampilkan teknik-teknik musikal yang lebih kompleks. Album ini membawa Saosin ke panggung-panggung besar dan memperluas pengaruh mereka di luar komunitas musik underground.
4. Album Kedua: In Search of Solid Ground (2009)
Pada tahun 2009, Saosin merilis album kedua mereka, In Search of Solid Ground. Album ini menampilkan gaya musik yang sedikit berbeda, dengan eksplorasi suara yang lebih luas dan penekanan yang lebih kuat pada melodi. Beberapa lagu terkenal dari album ini antara lain “Changing,” “On My Own,” dan “Deep Down.”
Namun, In Search of Solid Ground mendapatkan respons yang campuran dari penggemar dan kritikus. Beberapa penggemar lama menganggap album ini terlalu “halus” dan kehilangan energi mentah yang ada di album sebelumnya. Meskipun demikian, album ini berhasil menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan musikal Saosin sebagai band yang lebih matang.
5. Keluarnya Cove Reber dan Reuni dengan Anthony Green
Pada tahun 2010, Saosin mengalami perubahan besar ketika mereka berpisah dengan Cove Reber. Setelah itu, band ini sempat mengalami masa tidak aktif yang cukup panjang, dengan berbagai spekulasi tentang masa depan mereka. Namun, pada tahun 2014, Saosin mengejutkan penggemar dengan mengumumkan reuni bersama Anthony Green, vokalis awal mereka.
Reuni ini mendapat sambutan hangat dari para penggemar, terutama mereka yang telah lama merindukan suara klasik Saosin di era Translating the Name. Band ini melakukan beberapa konser reuni dan mulai mengerjakan materi baru bersama Green.
6. Album Ketiga: Along the Shadow (2016)
Pada tahun 2016, Saosin merilis album ketiga mereka, Along the Shadow, dengan Anthony Green sebagai vokalis. Album ini menandai kembalinya Saosin ke dunia musik dengan suara yang lebih keras dan intens, mencerminkan kombinasi antara gaya musik lama dan elemen-elemen baru. Beberapa lagu menonjol dalam album ini antara lain “The Silver String,” “Racing Toward a Red Light,” dan “Illusion & Control.”
Along the Shadow disambut baik oleh penggemar dan kritikus, yang menganggapnya sebagai “kembalinya Saosin ke akar mereka.” Album ini juga memperlihatkan kemampuan vokal Green yang telah berkembang, dan kolaborasi antara anggota band menghasilkan musik yang segar namun tetap terhubung dengan identitas asli mereka.
7. Diskografi Lengkap Saosin
Berikut adalah diskografi Saosin yang mencakup album-album penting dan EP:
- EP: Translating the Name (2003)
- Lagu populer: “Seven Years,” “Lost Symphonies,” “3rd Measurement in C”
- Album Studio: Saosin (2006)
- Lagu populer: “Voices,” “You’re Not Alone,” “It’s Far Better to Learn”
- Album Studio: In Search of Solid Ground (2009)
- Lagu populer: “Changing,” “On My Own,” “Deep Down”
- Album Studio: Along the Shadow (2016)
- Lagu populer: “The Silver String,” “Racing Toward a Red Light,” “Illusion & Control”
8. Pengaruh Saosin di Dunia Musik
Saosin adalah salah satu band yang membantu mendefinisikan genre post-hardcore dan screamo pada awal 2000-an. Suara mereka yang melodius, lirik emosional, dan permainan gitar yang intens menjadi inspirasi bagi banyak band muda di genre yang sama. Meskipun band ini telah melalui banyak perubahan, mereka berhasil mempertahankan identitas dan basis penggemar yang kuat.
Pengaruh Saosin terlihat jelas dalam banyak band post-hardcore modern yang mengadaptasi elemen-elemen khas mereka. Keunikan suara dan kemampuan mereka untuk berinovasi dengan vokalis yang berbeda membuat Saosin tetap relevan di kalangan penggemar hardcore dan rock alternatif.
Kesimpulan
Saosin adalah band yang telah mengalami perjalanan panjang dengan banyak perubahan, tetapi tetap mempertahankan identitas dan semangat yang sama. Dari awalnya bersama Anthony Green, masa kejayaan bersama Cove Reber, hingga kembalinya Green di album Along the Shadow, Saosin terus menjadi salah satu band post-hardcore yang paling berpengaruh.
Lagu-lagu mereka yang penuh emosi dan energi telah menjadi soundtrack bagi generasi penggemar musik rock, dan pengaruh mereka akan terus terasa di dunia musik. Saosin menunjukkan bahwa meskipun perjalanan mungkin tidak selalu mulus, dedikasi terhadap musik dan penggemar bisa membawa band melewati banyak rintangan.
Bagi penggemar lama maupun baru, musik Saosin adalah perwujudan dari semangat dan kreativitas yang tanpa batas
Berikut adalah daftar album dan beberapa single populer dari band Saosin.
Album Studio Saosin
- Translating the Name (EP, 2003)
- Lagu-lagu penting:
- “Seven Years”
- “Lost Symphonies”
- “3rd Measurement in C”
- “They Perch on Their Stilts, Pointing and Daring Me to Break Custom”
- Lagu-lagu penting:
- Saosin (2006)
- Album debut penuh dengan Cove Reber sebagai vokalis. Lagu-lagu terkenal dari album ini antara lain:
- “Voices”
- “You’re Not Alone”
- “It’s Far Better to Learn”
- “I Never Wanted To”
- Album debut penuh dengan Cove Reber sebagai vokalis. Lagu-lagu terkenal dari album ini antara lain:
- In Search of Solid Ground (2009)
- Album kedua Saosin, yang menampilkan eksplorasi musik yang lebih melodius. Lagu-lagu menonjol:
- “Changing”
- “On My Own”
- “Is This Real”
- “Deep Down”
- Album kedua Saosin, yang menampilkan eksplorasi musik yang lebih melodius. Lagu-lagu menonjol:
- Along the Shadow (2016)
- Album ini menandai kembalinya Anthony Green sebagai vokalis dan kembalinya suara khas Saosin. Lagu-lagu populer:
- “The Silver String”
- “Racing Toward a Red Light”
- “Illusion & Control”
- “Control and the Urge to Pray”
- Album ini menandai kembalinya Anthony Green sebagai vokalis dan kembalinya suara khas Saosin. Lagu-lagu populer:
Single Terkenal Saosin
- “Seven Years” (2003, dari Translating the Name)
- Salah satu lagu paling ikonik yang memperkenalkan suara khas Saosin dengan Anthony Green.
- “Voices” (2006, dari Saosin)
- Lagu ini menjadi single utama dari album debut mereka dengan Cove Reber dan mendapatkan banyak perhatian di kalangan penggemar baru.
- “You’re Not Alone” (2006, dari Saosin)
- Sebuah balada emosional yang juga menjadi salah satu lagu paling populer Saosin, dengan melodi yang kuat dan lirik yang mendalam.
- “Changing” (2009, dari In Search of Solid Ground)
- Lagu yang menggambarkan transisi musik mereka dengan melodi yang lebih matang dan kaya.
- “The Silver String” (2016, dari Along the Shadow)
- Menjadi single utama dari album reuni bersama Anthony Green, menggabungkan gaya awal mereka dengan pendekatan yang lebih matang.
Saosin dikenal karena musikalitas mereka yang kuat dan vokal yang emosional, baik di era Anthony Green maupun Cove Reber. Keunikan Saosin membuat mereka tetap memiliki basis penggemar yang setia dan menjadi salah satu band ikonik dalam genre post-hardcore